Manufacturing Hope 55
HARI Sabtu yang panas di Jatitujuh, Majalengka. Para
penari yang cantik mengabaikan matahari yang sedang terik-teriknya.
Seribu pekerja dari 11 pabrik gula di lingkungan PT Rajawali Nusantara
Indonesia (Persero) sedang berkumpul di situ. Mereka mengadakan
syukuran. Musim giling 2012 sudah selesai. Hasilnya: top markotop.
Giliran Menengok Anak-Anak dan Cucu-Cucu
Roti, Sosis, dan Nogosari setelah Radiasi
Posted by
Unknown
0
comments
PROGRAM menanam sorgum itu,
rasanya, seperti baru diputuskan "kemarin". Makanya, seperti tiba-tiba
ketika Sabtu lalu saya sudah diminta untuk melakukan panen pertama.
Waktu begitu cepat berlalu. Pantaslah orang yang tidak biasa kerja cepat begitu mudah digilas waktu.
Memang, seperti dikatakan Direktur Utama PTPN XII Singgih Irwan Basri, anak buahnya langsung action dua hari setelah keputusan. Mereka pilih lahan 7,5 ha di Banyuwangi. Lahan yang marginal. Lahan yang tidak bisa ditanami padi. Lima jenis benih sorgum pun segera ditanam di situ.
Inilah uji coba untuk menentukan sorgum jenis apa yang paling cocok untuk iklim dan tanah di Indonesia. Hasilnya akan menentukan jenis mana yang akan ditanam secara besar-besaran mulai Februari nanti.
Waktu begitu cepat berlalu. Pantaslah orang yang tidak biasa kerja cepat begitu mudah digilas waktu.
Memang, seperti dikatakan Direktur Utama PTPN XII Singgih Irwan Basri, anak buahnya langsung action dua hari setelah keputusan. Mereka pilih lahan 7,5 ha di Banyuwangi. Lahan yang marginal. Lahan yang tidak bisa ditanami padi. Lima jenis benih sorgum pun segera ditanam di situ.
Inilah uji coba untuk menentukan sorgum jenis apa yang paling cocok untuk iklim dan tanah di Indonesia. Hasilnya akan menentukan jenis mana yang akan ditanam secara besar-besaran mulai Februari nanti.
Temuan Inefisiensi yang Mestinya Melebihi Rp 37 Triliun
Senin, 29 Oktober 2012
Benarkah
BPK menemukan inefisiensi di PLN sebesar Rp 37 triliun saat saya jadi
Dirut-nya? Sangat benar. Bahkan, angka itu rasanya masih terlalu kecil.
BPK seharusnya menemukan jauh lebih besar daripada itu.
Contohnya
ini: Rabu subuh kemarin saya mencuri waktu sebelum mengikuti acara
peresmian pelabuhan kontainer Kariangau, Balikpapan, oleh Bapak Presiden
SBY. Masih ada sedikit waktu untuk saya menyelinap ke Senipah. Jaraknya
memang 1,5 jam dari Balikpapan, tapi dengan sedikit ngebut masih akan
oke.
Di
Senipah sedang dibangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) 80 mw.
Awalnya, sebelum saya menjabat Dirut PLN, proyek itu menghadapi
persoalan birokrasi besar. Saya datang ke Senipah di dekat muara Sungai
Mahakam itu. Persoalan selesai. Proyek bisa dibangun.
Ini
penting bukan saja agar kekurangan listrik di Kaltim segera teratasi,
tapi PLN pun bisa berhemat triliunan rupiah. Lebih efisien. Kasus Kaltim
tersebut (juga Kalselteng) sangat memalukan bangsa. Daerah yang kaya
energi justru krisis listriknya terparah.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
Senin, 29 Oktober 2012 Benarkah BPK menemukan inefisiensi di PLN sebesar Rp 37 triliun saat saya jadi Dirut-nya? Sangat benar. Bahkan, ...
-
Manufacturing Hope 55 HARI Sabtu yang panas di Jatitujuh, Majalengka. Para penari yang cantik mengabaikan matahari yang sedang ter...
-
Senin, 12 November 2012 , 01:02:00 Manufacturing Hope 51 PROGRAM menanam sorgum itu, rasanya, seperti baru diputuskan "kemarin...